Kamis, 11 November 2010

HIKMAH IBADAH QURBAN

OLEH ; MOH. SAFRUDIN

Pengertian Kurban

Kurban berasal dari bahasa Arab Qaraba-Yaqribu-Qurbanan artinya adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menurut istilah ialah ibadah bagi ummat Islam yang berupa perintah penyembelian binatang piaraan dengan syarat tertentu dengan tujuan mendapat ridha Allah SWT.



Sejarah Kurban



Sejarah pelaksanaan kurban adalah sejak di jaman Nabi Adam a.s. yaitu kedua putra beliau yang bernama Khobil dan Habil yang karena berebut calon istri maka keduanya diperintahkan berkurban untuk menentukan siapa yang berhak mendapatkan wanita yang diperebutkan itu.



Berikutnya adalah apa yang terjadi di jaman Nabi Ibrohim a.s. yaitu pada saat diperintah oleh Allah melalui mimpinya untuk menyembeli putranya yang bernama Ismail sebagai ujian kecintaannya kepada Allah SWT.



Di jaman nabi Muhammad SAW. Kurban tidak lagi anak atau dirinya tetapi kurban hanyalah menyembeli seekor binatang piaraan.

Pelaksanaan Kurban

Pelaksanaan kurban pada jaman Nabi Adam yaitu dengan mengeluarkan hasil kerjanya yaitu yang petani mengeluarkan hasil pertaniannya yang terdiri dari buah-buahan hasil panen, sedangkan yang peternak mengeluarkan hasil peternakannya yang baik. (QS. Al-Maidah; 27)



Pada Jaman Nabi Ibrohim a.s. beda lagi yaitu berkurban dengan apa yang paling dicintainya. Karena pada saat itu yang paling dicintai oleh Ibrohim adalah putranya yang bernama Ismail, maka Allah memerintahkan untuk menyembeli Ismail (putranya) tersebut. Walaupun pada akhirnya diganti oleh Allah dengan seekor kambing gibas. (QS. As-Shaffat; 102-107).



Dijaman Nabi Muhammad SAW. Beda lagi, kurban diperintahkan berupa penyembelian binatang ternak (onta, sapi, dan kambing) sebagaimana firman Allah surat Al Hajji ayat 34.



Hikmah Ibadah Kurban

Adapun hikmah ibadah Kurban antara lain adalah :

1. Sebagai bentuk penyembelian ketuhanan/tuhan-tuhan selain Allah SWT. Karena diakui atau tidak manusia itu sudah berikrar didalam rahim akan menuhankan Allah satu-satunya. Tetapi dalam kenyataan kita temukan masih banyak manusia yang disamping menuhankan Allah juga menuhankan yang selain Dia. Ada orang yang menuhankan matahari, bulan, bintang,lautan, gunung, pohon-pohon, batu bahkan menuhankan manusia/dirinya sendiri.



2. Sebagai ibadah dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Yaitu ujian ketaatan terhadap perintah Allah, sesungguhnya manusia itu diberi oleh Allah nikmat yang banyak sekali. Dengan disertai perintah ibadah yang sedikit sekali. Sehari-semalam waktu yang diberikan adalah 24 jam tetapi Allah hanya memerintahkan kepada manusia melaksanakan shalat lima kali sehari. Kalau satu kali shalat itu memerlukan waktu 5 menit X 5 = 25 menit saja . tidak sampai setengah jam. Demikian pula kalau manusia diberi rejeki Allah Rp. 100 juta, Allah hanya memerintahkan membayar zakat 2,5 juta / 2,5% saja. Dalam satu tahun 360 hari Allah hanya memerintahkan puasa wajib 30 hari saja. Tetapi masih banyak manusia yang tidak mematuhi perintah Allah itu.



3. Sebagai ujian kecintaan kita kepada Allah jika dibandingkan dengan cinta kita kepada selainnya. Ya.. ibaratnya Ibrohim punya Ismail, yaitu sesuatu yang sangat dicintainya. Maka kita juga punya ismail yang lain. Ada yang sangat mencintai harta, kedudukan bahkan seorang wanita sehingga apapun yang diperintahkan oleh yang dicintainya itu akan dilaksanakan. Sebaliknya ketika diperintah oleh Allah yang tidak begitu dicintainya ya.. ogah-oga melaksanakannya. Maka ketika kita diminta untuk berkurban, akan teruji cinta kita kepada ismail kita itu. Nah sebagai seorang Ismail maka dia diuji untuk mengurbankan dirinya. masaaLlah rasanya berat sekali. Contoh ketika kita ditodong dijalan untuk menyerahkan sejumlah uang atau akan dibunuh, hamper pasti kita akan serahkan uang itu asal kita tidak dibunuh.



Maasiral Muslimina Rahimakumullah

Maka jika kita kaitkan dengan situasi dan kondisi saat ini, hikmah kurban itu sungguh sangat besar sekali. Yaitu di saat negeri kita sedang terpuruk, ekonomi sedang bangkrut, kemanusiaan kita sedang kecut dan kehidupan politik yang carut marut. serta terhadap larangan agama sudah tidak takut. Adalah sangat tepat jika kita memahami hikmah kurban ini sehingga muncullah dalam jiwa kita tekat untuk :

- Berani meninggalkan semua bentuk penyembahan berhala dan kembali kepada tauhid.

- Beribadah sesuai dengan apa yang diperintahkan sebagai wujud iman dan takwa kita termasuk ibadah-ibadah social .

- Berbahagia menerima nikmat dari Allah serta sabar dalam menjalani ujian Allah. Karena kecintaan kita kepada-Nya.

- Siap berkurban ketika diminta oleh Allah, kurban apa saja yaitu harta, benda, keluarga bahkan jiwa raga kita demi cinta kita kepada Allah SWT.



Inilah rasanya yang kita butuhkan saat ini, semoga kita adalah orang yang pertama dan terdepan yang berani mengambil hikmah ibadah kurban itu. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar