الله أكبر الله أكبر !
الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله والله اكبر الله أكبر ولله الحمد
الحمد لله الذى جَعَلُ الْكَعْبَةَ الْبَيْتَه طَبِيْبَةُ ,أشهد أن لا إله إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شريك له,
وأشهد أن محمدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ هَذَا النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ وَالرَّسُوْلِ الْعَظِيْمِ سَيِّدِ الْغُرِّ الْمُحَجَّلِيْنَ وقَائِدِ المجاهدين نبيِّنا وشفيعِنا وقُرَّةِ أَعْيُنِنَا محمدٍ وعلى آله وصحبه وأنصاره وجُنُوْدِهِ ومَنْ أَحْيَى سُنَّتَهُ وَسَلَكَ سَبِيْلَهُ
ونَهَجَ مَنْهَجَهُ وجاهَدَ فى اللهِ حَقَّ جهادِهِ إلى يوم الدين
أما بعد فَأُوْصِيْكُمْ عِبَادَ اللهِ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى الله فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد, معاشر المسلمين رحمكم الله
Kita panjatkan syukur kehadirat Allah swt, atas seluruh nikmat dan karunianya yang telah diberikan kepada kita semua. Salam dan shalawat teruntuk Nabi kita Muhammad saw, segenap keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya yang istiqomah di jalan Islam, mereka yang selalu menyerukan dakwah hingga hari kiamat.
Jamaah sekalian, pada hari ini lebih dari 1 juta ummat Islam sedang menjalankan ibadah Haji di Tanah Suci dan pada saat yang bersamaan kita berada disini sedang menjalankan ibadah shalat Idhul Adha dan berkurban. Kebersamaan ibadah ini bukan suatu kebetulan, melainkan kita telah diikat oleh ajaran yang satu, aqidah yang satu. Kegiatan ibadah haji ini bukanlah kegiatan yang baru, dia merupakan kegiatan napak tilas Abina Ibrahim as. Untuk itu, pada kesempatan khotbah Id hari ini saya ingin memberikan topik khutbah yaitu
SIFAT HALIM SEBAGAI VISI KELUARGA NABI IBRAHIM
untuk menjadi teladan bagi pribadi dan keluarga sukses.
Harapannya, agar kita semua akan mampu menyiapkan generasi Islam, generasi Abina Ibrahim, sehingga mampu memunculkan pemuda-pemuda seperti Nabi Ismail as yang disebut sebagai Ghulamin Halim dalam Al Quran.
KEBERHASILAN UJIAN KELUARGA IBRAHIM DAN HIKMAH BERKURBAN
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد, معاشر المسلمين رحمكم الله
Keteladan Ibrahim puluhan tahun sepeninggalnya jutaan manusia dari berbagai penjuru dunia, masih berduyun-duyun menapak jejak perjuangan dan pengorbanannya. Sebagai penegak tauhid Ibrahim yakin bahwa, setiap perintah Allah swt adalah kebenaran. Hanya dengan mengikuti petunjukkanya manusia akan selamat dari kehancuran. Termasuk kita yang ada disini, setiap tahun kita berkurban, sebagai simbul keberhasilan perjuangan Nabi Ibrahim as dan putranya Ismail as. Ada beberapa hikmah yang kita ambil dalam peristiwa keluarga Ibrahim as, yaitu:
Pertama, Pesan Tauhid
Sejumlah agama berhala biasa mengorbankan manusia untuk menyembah tuhan mereka. Dengan diselamtkan Ismail Allah menunjukkan, bahwa Islam sangat menjujung tinggi martabat manusia. Tidak mungkin manusia meninggikan asmanya dengan membinasakan sesamanya. Sehingga dalam beribadah kita dilarang menyimpang dari fitrah manusia itu sendiri.
Kedua, Pesan konsistensi dengan prinsip dalam hidup
Ibrahim telah mampu meletakan struktur pemikiran dan filosofi yang kuat dalam diri dan keluarganya, yaitu bahwa setiap perintah Allah swt adalah kebenaran. Demi perintah Alah, Ibrahim mampu meninggalkan istri dan anaknya di padang tandus. Ibrarahim mampu menyembelih putranya Ismail. Istiqomah adalah konsistennya seseorang dengan sebuah prinsip dalam kurun waktu yang panjang.
Firman Allah dalam QS Ali Imran: 102
Yaa ayuhaladzina aamanutaqullaha haqqa tuqaatih, wallaa tamuutunna illa wa antum muslimun.
Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepadanya, dan janganlah mati kecuali dalam keadaan Islam (kosistenlah di jalan Allah hingga kemaatianmu).
Ketiga, Pesan Perjuangan
Darah adalah simbul perjuangan. Kaum papa harus terus berjuang untuk meningkatkan izzah dan martabat kehidupannya, mereka tidak boleh terus menerus menggantungkan diri pada belas kasihan orang lain. Untuk itu, semua orang harus terus menerus mengembangkan potensi dirinya dalam memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akherat. Kita harus memiliki prinsip hidup, bahwa tidak ada kemenangan tanpa perjuangan dan kerja keras.
Keempat, Pesan Sosial
Ibadah kurban merupakan sunah muakat bagi orang yang mampu. Berkurban merupakan salah satu jembatan penyambung rasa antara kaum berada dengan kaum dhuafa. Kaum beradapun tidak boleh berhenti untuk membantu perjuangan kaum papa, sehingga hidupnya mandiri. Jika kaum berada kaum papa sudah melangkah bersama, maka secara perlahan kecemburuan sosial akan sirna. Kita harus mampu meningkatkan kepekaan sosial dalam membentuk keluarga dan masyarakat yang islami.
SIFAT HALIM YANG MELEKAT PADA KELUARGA NABI IBRAHIM (VISI KELUARGA)
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد, معاشر المسلمين رحمكم الله
Mari kita melihat bagaimana pribadi nabi Ibrahim as dan keluarganya yang agung sehingga mampu melewati ujian besar dari Allah dan patut dicontoh oleh seluruh ummat manusia. Firman Allah swt dalam QS Al Mumtahanah: 4:
Qad kaanat lakum uswatun hasanah fii Ibraahiim waladziina ma’ahu.
Sungguh pada diri Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya terdapaat suri tauladan yang baik bagi kalian.
Ada beberapa pribadi Ibrahim yang direkam dalam Al quran, sehingga beliau sebagai suri tauladan yang Agung, yaitu:
Pertama, Pribadi Nabi Ibrahim as yang haliim (penyantun), yaitu sebagaimana firman Allah swt dalam QS At taubah: 114:
Inna Ibrahiima la-awwaatun haliim.
Sesungguhnya Ibrahim adalah seseorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.
Kedua, Doa orang tua dan karakter putranya Ismail sebagai pemuda yang halim (lembut) yaitu sebagaimana firman Allah swt dalam QS Ash Shaaffaat: 101:
Rabbi hablii minashsholihiin. Fabasysyarnaahu bighulaamin haliim.
Yaa Tuhanku, anugerahkan kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yag sholeh. Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat shabar (nabi Ismail as).
Ketiga, Sifat Halim merupakan asma Allah yang Agung, yaitu sebagaimana dalam firman Allah swt dalam QS Ali Imran : 155.
Inallaha ghafurun haliim.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
Juga firman Allah dalam QS. An Nisaa: 12
Wallahu ‘aliimun haliim
Dan Allah Maha Mengetahui dan Maha Penyantun.
Jadi kalau kita lihat beberapa ayat tadi, sifat halim yang mulia itu merupakan struktur berfikir dan karakter keluarga Ibrahim yang dalam. Kita melihat adanya kesamaan pandangan, sifat, karakter, filosofi dalam diri ayah dan anak, inilah keluarga yang memiliki visi bersama. Untuk menggapai keberhasilan kita perlu memeiliki sifat halim, yaitu lembut hati, peka dengan masalah sosial, cerdas emosionalnya. Bahkan Allah menyatukan sifat halim dengan alim. Jadi untuk dapat sukses kita memerlukan kecerdasan otak dan kecerdasan bathin, atau orang menyebut sebagai cerdas secara emosional (EQ-emotional quotient) dan cerdas secara intelektual (IQ- intellectual quotient). Kesuksesan Ibrahim dalam berjuang ditambah lagi dengan kelurusan aqidah (SQ-spiritual quotient), yaitu petunjuk dan kebenaran hakiki dari Allah swt. Kesuksesan Ibrahim juga didukung kesiapan fisik (PQ-physical quotient), sehingga mampu berjuang dan menghancurkan berhala-berhala.
KARAKTER DASAR PRIBADI DAN KELUARGA SUKSES MASA DEPAN
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد, معاشر المسلمين رحمكم الله
Bagaimana karaketer dasar untuk pribadi dan keluarga yang sukses pada masa depan nanti. Makna demensi masa depan menurut seorang muslim dapat berupa dunia dan akherat.
Kehidupan dunia pada masa depan diramalkan oleh para ahli, yaitu akan lebih sulit dari kondisi sekarang. Semakin sulitnya masa depan disebabkan karena beberapa alasan, yaitu: sifat kompetisi yang semakin tinggi (competition), perubahan yang tidak menentu (uncertainty), kompleksitas permasalahan sosial masyarakat (complexcity), sehingga kehidupan penuh dengan tantangan (challenge).
Hanya dengan kesiapan yang matang, maka kita dapat merubah kondisi masa depan tersebut menjadi peluang (opportunities) yang lebih baik, yaitu peluang dan kemudahan untuk dunia dan akherat.
Allah berfirman dalam QS. Alam Nasyrah: 6
Inna ma ’al ‘usri yusraa
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Jadi untuk membuat pribadi dan keluarga yang sukses pada masa depan, maka kita harus mampu merubah kendala dan hambatan menjadi peluang. Untuk itu kita harus menyiapkan diri dan keluarga kita dengan empat hal yang utama, yaitu dari aspek spiritual, emosional, intelektual dan fisik. Dengan persiapan 4 hal yang utama tersebut, yaitu spiritual, emosional, intelektual dan fisik, maka pribadi atau keluarga akan mampu melihat kondisi masa depan dengan baik, mengenal pola perubahan, memiliki pengetahuan kultural, memiliki landasan fleksibilitas dan luwes, memiliki visi dan energi, membangun kecerdasan dan mengetahui nilai-nilai global.
Kita berharap berharap, semoga pemimpin-pemimpin , serta rakyat di negeri ini memiliki karakter yang berkualitas. Dan semoga Allah swt segera mengganti para pemimpin kita yang tidak berkualitas, khususnya memiliki kerusakan moral.
Jamaah sekalian,
Keluarga yang akan sukses pada masa depan adalah keluarga yang dibangun di atas tatanan spiritual yang mapan, sehingga berkumpulnya suami, istri dan anak tidak hanya dalam dimensi dunia saja. Pertemuan mereka akan berlanjut dalam nostalgia di syurga dengan keridhaan Allah swt. Suami harus mampu mengarahkan keluargaanya ke arah yang lebih baik, istri mampu memberikan ketaatan kepada suami dan Allah swt, anak sholeh sebagai invenstasi dunia dan akherat bagi orang tuanya. Seluruh komponen keluarga hendaknya memiliki visi dan misi yang satu. Hadirnya keterbukaan dan komunikasi empatik adalah kunci untuk mendapatkan jalinan, saling ketergantungan yang menguntungkan. Sinergi adalah ukhuwah yang memberikan berkah.
MENCETAK KELUARGA ISLAM UNTUK MASA DEPAN
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد, معاشر المسلمين رحمكم الله
Keluarga adalah struktur terkecil dalam kehidupan masyarakat. Keluarga adalah benteng terakhir untuk membentuk masyarakat yang berkualitas. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan untuk membentuk keluarga yang islami pada masa depan, yaitu:
Hendaknya setiap anggota keluarga selalu memperbaharui orientasi segala aktifitasnya hanya karena Allah semata. Hanya dengan kelurusan aqidah, Kelembutan hati dan kecerdasan intelektual keluarga akan berada dalam kondisi yang lebih baik pada masa yang akan datang.
Mari kita satukan seluruh potensi ummat dan keluarga agar tidak terpecah belah. Perpecahan ummat dan keluarga justru akan melemahkan kekuatan kita sendiri. Jangan mudah dibakar semangat tanpa menggunakan hati nurani.
Mari kita tingkatkan dari kesalehan pribadi menuju kesalehan masyarakat. Kita tegakkan Islam kedalam sendi-sendi kehidupan kita.
Waspadailah dengan janji-janji manis dari manausia dan syaithan yang menjerumuskan kita dalam lembah maksiat, dosa dan kehinaan.
Mari kita membentengi keluarga dan masyarakat kita dengan dakwah. Semua harus bergerak untuk menegakkan kalimat Allah sebelum terjadinyaa kerusakan yang lebih parah dalam kondisi masyarakat kita. Cukup sedih kita mendengar penggunaan narkotika, pelacuran dan perkosaan dikalangan remaja, perjudian.
MENCETAK GENERASI GHULAMIN HALIM PADA ABAD 21
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد, معاشر المسلمين رحمكم الله
Sekarang giliran saya ingin menyampaikan pesan khusus kepada para pemuda dan siapa saja yang terlibat dalam menyiapkan para pemuda. Apakah itu orang tua, guru, murabbi, pendidik. Pemuda adalah aset masa depan, jika tidak kita siapkan maka generasi kita akan putus. Jika pemuda islam tidak disiapkan dengan baik, maka sangat mungkin ummat akan terhinakan pada masa yang akan datang. Pesan saya adalah:
Selalu mendekatkan diri kepada Allah swt. Meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita. Pelajarilah islam dan tidak ekstrim pada pendapat seseorang. Tidak figuritas dan taqlid tanpa ilmu. Semoga Allah swt memberkahi kita dengan aqidah yang lurus (salimul aqidah).
Hormatilah orang yang telah berjasa kepada Anda, yaitu orang tua, guru dan pendidik Anda. Carilah pendamping dalam pengembangan spiritual anda. Semoga Allah swt memberkahi kita dengan akhlaq yang baik (mathi’nul khuluq).
Kembangkanlah ketrampilan belajar (learning skills). Yakinkan anda telah memiliki ketrampilan belajar tentang membaca cepat (reading skill), mendengar, mengumpulkan data dan observasi. Semoga Allah swt memberkahi kita dengan wawasan yang luas (mustaqoful fikri)
Yakinkan anda telah memiliki ketrampilan belajar tentang berfikir kritis dan kreatif (critical/ analytical thinking and creative thinking), kemampuan mengingat (building memory), imajinasi kreatif dan berfikir positif dan penghayatan akan nilai-nilai kebenaran. Yakinkan anda telah memiliki ketrampilan belajar tentang berbicara didepan umum, menulis dan membuat konsep.
Kembangkanlah ketrampilan untuk hidup (life skills). Keadaan hidup pada masa depan semakin sulit, sehingga kita harus memiliki ketrampilan untuk dapat bertahan dalam hidup dengan segala kondisi yang mungkin terjadi (survival). Yakinkan anda telah memiliki ketrampilan hidup berupa kemampuan untuk memotivasi diri anda sendiri, sifat gigih, tekun, ulet dan sabar. Yakinkan anda telah memiliki ketrampilan hidup tentang cara mengambil keputusan, ketrampilan belajar untuk belajar, ketrampilan memecahkan masalah. Semoga Allah swt memberkahi kita dengan kemampuan mencari rizqi (kodirun ‘alal kasbi) , sehingga kita dapat layak hidup di dunia dengan baik.
Katakan TIDAK terhadap narkotika dan obat-obatan terlarang. Jauhkan perjudian dan perzinaan, sesungguhnya pepatah mengatakan “ an nafsu kaana tiflun”, bahwa nafsu itu seperti anak kecil (nafsu tidak ada puasnya). JAGALAH KESEHATAN PRIBADI ANDA. Semoga Allah swt memberkahi kita dengan kesehatan dan kekuatan badan kita (qowiyul jism)
Ciptakan visi pribadi dan ciptakan rasa kebutuhan yang banyak untuk dapat menggerakkan hidup anda. Penuhi fikiran anda dengana konsep dan rasa ingin tahu, semua itu sangat berguna untuk menyelesaikan problem hidup. Semoga Allah swt memberkahi kita dengan kemampuan mengatur kehidupan kita (munadzom fii syu’nihi).
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد, معاشر المسلمين رحمكم الله
Kemajuan identik dengan pengorbanan. Kualitas identik dengan profesionalisme. Produktifitas idetik dengan waktu dan sumber daya. Kekayaan identitik dengan investasi. Kemenagan mesti diraih dengan beramal, bekerja dan komitmen yang konsisten (istiqomah). Kemenangan tidaklah datang dengan tiba-tiba.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد, معاشر المسلمين رحمكم الله
Jamaah sekalian yang berbahagia,
Rasulullah saw bersabda, ada 2 sebab sehingga biji mata manusia tidak disentuh (diharamkan) dari api neraka. Yaitu mata yang menangis karena Allah dan mata yang bergadang karena berjihad di jalan Allah. Bahkan seorang ulam mengatakan, jika kamu tidak dapat menangis karena Allah, maka bersedih dan menangislah karena kamu tidak dapat menangis karena Allah.
Diakhir khotbah ini, marilah kita tundukan mata dan hati kita dihadapan Allah swt. Dengan diiringi penghayatan akan siksa neraka dan lemahnya diri ini. Dengan keharuan yang mendalam dalam dada kita dan kebersihan hati. Semoga Allah memberikan keberkahan yang banyak kepada kita pada pagi hari ini. Semoga suasana alam dan benda ini menjadi saksi akan doa kita kepada Allah swt. Semoga malaikat yang hadir juga menguatkan doa kita.
Yaa Allah Ya Rahman, Ya Rahiim, Ya Jabbar, Ya ‘Alimun haliim. Ya Azizul Hakim. Allahuma salim ‘ ala sayyidina Mumammad wa ‘ala alihi wa ashabihi ajimain.
Ya Allah kami yang hadir di sini adalah hambamu yang dhoif, banyak kekurangan dan penuh dengan dosa dan kesalahan. Yaa Allah kami mohon kepadaMu, dengan rahmatMU yang meliputi segala sesuatu, dengan kekuasaanMU yang dengannya Engkau taklukan segala sesuatu.
Ya Allah, kami berlindung atas cahaya robbaniMu, yang memenuhi segala sesuatu, kekuasaanMu yang mengatasi segala sesuatu, ilmuMu yang mencakup segala sesuatu. Wahai Nur, wahai yang Maha Awal dan segala yang awal, wahai Maha Akhir dari segala yang akhir.
Ampunillah dosa-dosa kami yang mendatangkan bencana,
Ampunillah dosa-dosa kami yang merusak karunia,
Ampunillah dosa-dosa kami yang menahan doa,
Ya ampunilah dosa kedua orang tua kami, kasihanilah beliau sebagaimana beliau mengasihi kami sewaktu kecil. Ya Allah, sungguh belum bayak jasa kedua orang tua kami.
Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kedua orang tua kami, khususnya yang sudah meninggal dunia. Terangilah kuburnya, lapangkalah kuburnya, ya Allah jadikan doa kami saat ini menjadi penyejuk ruhnya ruh orang tua kami di kubur,
Yaa Allah, janganlah engkau azab kedua orang tua kami, disebabkan karena maksiat dan dosa –dosa dari putra-putrinya. Yaa , Allah, sungguh dari permintaan kami yang paling dalam, semoga Engkau ampuni dosa dan kesalahan kedua orang tua kami, jika mereka sewaktu hidup tidak memiliki pengetahuan dan pemahaman akan agama ini sebagaimana kami fahami saat ini. Yaa Allah , engkaulah maha pengampun .
Ya Allah, jadikanlah keluarga kami menjadi keluarga sakinah, mawadah, dan rahmah, yaitu sebuah keluarga yang selalu engkau berikan cahaya , petunjuk dan kasih sayang dalam keluarga kami. Jauhkanlah kami dari perselisihan, saling mencari kesalahan, serta mudahkanlah kami dalam menyelesaikan persolan hidup kami.
Ya Allah, jadikanlah putra-putri kami menjadi orang-orang yang sholeh dan sholehat.
Yaa Allah, izinkanlah kami untuk bertemu kembali dengan seluruh orang tua kami, dan saudara kami untuk bertemu kembali di syurgamu dengan penuh keridhoan.
Jadikan negri ini negri yang berkah, berikan kepada kami pemimpin yang berkualitas dan bijak, tidak memihak kepada kebathilan atau egois dengan dirinya sendiri, tidak mengumpulkan harta dan haus kekuasaan, sementara rakyatnya kelaparan, menderita, serta malapetaka ada dimana-mana.
ya Allah jadikan negri ini, seperti negri Madinah sewaktu Rasulullah memimpinnya, sebuah negri yang aman, makmur dan semua orang meras tenang
Jumat, 12 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar