Banyak orang berkeinginan menjadi pemimpin sukses. Tetapi ternyata hasilnya tidak selalu demikian. Orang yang semula, sebelum diangkat menjadi pemimpin, tampak cakap dan diduga mampu melakukan perubahan, setelah beberapa waktu yang bersangkutan menduduki jabatannya, ternyata tidak banyak melakukan apa-apa. Akhirnya, sampai masa jabatannya habis tidak berbuat sesuatu yang berarti. Orang mengatakan bahwa, pemimpin tersebut gagal.
Lalu apa sesungguhnya yang kiranya perlu dijadikan sebagai bekal agar seorang berhasil tatkala menduduki kursi kepemimpinan. Mengikuti tauladan Rasulullah saw., yang telah berhasil mengubah masyarakat yatsrib menjadi adil, maju, makmur, dan sejahtera, dan kemudian disebut sebagai masyarakat Madinah hingga sekarang ini, pemimpin harus memiliki sifat siddiq, amanah, tabligh, dan fathonah. Keempat sifat itu secara sempurna telah dimiliki oleh Rasulullah dan digunakan sebagai dasar dalam kepemimpinannya.
Sifat-sifat yang disandang oleh Rasulullah., seharusnya diikuti oleh pemimpin yang ingin berhasil. Selain itu, secara teknis operasional, pemimpin perlu memperhatikan beberapa pengalaman orang-orang yang sukses. Saya mengamati dan akhirnya berkesimpulan, bahwa pemimpin zaman sekarang ini, jika mau berhasil, selain memiliki sifat-sifat mulia tersebut, yang bersangkutan harus memiliki setidak-tidaknya empat kelebihan sekaligus, yaitu : (1) memiliki banyak idea tau prakarsa, (2) mau menjalankan idenya itu, (3) berani menanggung resiko atas pelaksanakan idenya tersebut, dan (4) berhasil memberi keuntungan bagi banyak orang.
Keempat hal tersebut harus dimiliki oleh seorang pemimpin secara bersamaan. Namun pada kenyataannya jarang seorang pemimpin yang memiliki keempat kelebihan itu secara sempurna. Setiap orang pada umumnya memiliki satu, dua, atau tiga kelebihan, tetapi jarang yang memiliki keempat-empatnya secara sempurna. Biasanya orang memiliki banyak ide, tetapi tidak mau menjalankan idenya itu. Atau, ada pemimpin yang kaya ide, mau menjalankan idenya, tetapi tidak berani menanggung resikonya. Ada juga seorang yang kaya ide, mau menjalankan program-program kegiatan, dan berani menanggung resiko, tetapi tidak berhasil memberi untung kepada banyak orang. Hal yang demikian itu selalu terjadi dan ada di mana-mana.
Mencari orang yang memiliki keempat kelebihan itu ternyata tidak mudah. Keempat kemampuan itu tidak selalu bisa didapatkan melalui lembaga pendidikan. Kemampuan yang bisa dikembangkan oleh lembaga pendidikan, hanyalah dalam hal memperkaya ide dan menjadikan orang termotivasi untuk menjalankan idenya itu. Sedangkan keberanian untuk mau menanggung resiko, dan apalagi kesediaan untuk mendatangkan untung bagi banyak orang, pada kenyataannya tidak banyak diberikan oleh lembaga pendidikan.
Sekalipun mencari calon pemimpin yang memiliki kelebihan seperti itu sangat sulit, tetapi ternyata tidak selalu disadari oleh banyak orang. Dukungan pada pemimpin, seringkali bukan karena yang bersangkutan itu berkualitas, -------artinya memiliki beberapa kelebihan itu, melainkan didasarkan atas apakah pemimpin dimaksud dirasakan menguntungkan pribadinya. Kepentingan pribadi biasanya lebih mengedepan daripada atas dasar kebutuhan lembaga atau institusinya. Banyak orang berpikiran sangat sempit, yaitu hanya mempertimbangkan di seputar kepentingan pribadi atau golongannya itu.
Pemimpin yang hanya memiliki sebagian kelebihan, tidak selalu bisa bertahan lama. Seorang pemimpin ternyata tidak hanya dituntut untuk membawa kemajuan, tetapi juga harus bisa mendatangkan keuntungan pribadi banyak orang. Kemajuan harus selalu dibarengi dengan datangnya keuntungan. Kemajuan yang tidak mendatangkan keuntungan biasanya tidak selalu mendapatkan dukungan. Dua hal, yaitu maju dan untung harus didatangkan secara bersama oleh pemimpin yang menghendaki keberhasilan.
Atas dasar kenyataan-kenyataan seperti itu, maka mengembangkan lembaga apapun memang tidak mudah dilakukan. Kemajuan sebuah institusi biasanya tergantung pada kualitas pemimpinnya. Sedangkan mencari pemimpin yang menyandang beberapa kelebihan sekaligus sebagaimana disebutkan di muka, tidaklah mudah. Namun hal yang perlu disyukuri, akhir-akhir ini semangat orang menjadi pemimpin cukup tinggi. Semogalah semangat itu diperkaya dengan semua kelebihan-kelebihan seperti disebutkan di muka, agar masyarakat yang dipimpinnya maju. Wallahu a’lam.
Rabu, 25 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar