Jakarta, NU Online
Sidang itsbat atau penetapan tanggal 1 Dzulhijjah 1430 H baru diadakan Rabu (18/11) pagi besok pukul 10.00 WIB di kantor Departemen Agama Jakarta. Pada penentuan awal Syawal sidang itsbat diadakan malam hari setelah pelaksanaan rukyatul hilal. Sementara rukyat untuk bulan Dzulhijjah ini diadakan pada Selasa (17/11) petang.
Ketua Lajnah Falakiyah PBNU, KH Ghazalie Masroeri menyatakan, sidang itsbat mestinya diadakan sesaat setelah pelaksanaan rukyatul hilal agar masyarakat dapat segera memperoleh ketetapan awal bulan Dzulhijjah.
Menurutnya, pihaknya mendapatkan undangan untuk mengikuti sidang itsbat yang dilakukan pada hari Rabu karena menyesuaikan dengan jadwal Menteri Agama Suryadharma Ali.
“Ini memang aneh dan juga lucu. Mestinya setelah rukyat langsung segera disusul dengan sidang itsbat. Mestinya untuk acara yang sepenting ini menteri yang menyesuaikan jadwalnya,” kata Kiai Ghazalie kepada NU Online di Jakarta, Senin (16/11).
Rukyatul hilal untuk menetapkan awal Dzulhijjah diadakan pada Selasa (17/11) petang bertepatan dengan tanggal 29 Dzulqa’dah 1430 H. Lajnah Falakiyah PBNU sendiri akan mengkoordinir pelaksanaan rukyat di sedikitnya 65 titik strategis di Indonesia. Hasil rukyatul hilal akan dilaporkan kepada para petugas di kantor Lajnah Falakiyah PBNU.
Mestinya setelah pelaksanaan rukyat ini, tanggal 1 Dzulhijjah 1430 H bisa langsung ditetapkan pada hari itu juga. Menurut Kiai Ghazalie Lajnah Falakiyah PBNU tetap akan menginformasikan hasil rukyat, meskipun ikhbar atau pengumuman resminya baru dikeluarkan setelah sidang itsbat. (nam)
sumber : http://www.nu.or.id/page.php?lang=id&menu=news_view&news_id=20429
Rabu, 25 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar